Langsung ke konten utama

Antologi II | Semesta (Jilid 2)



JANJI SEMESTA
Karya: Azqia Maulida Darda

Aku selalu percaya,
Di tengah riuh badai segala usaha
Semesta tak akan pernah tega
Membiarkan penduduk bumi kecewa

Aku selalu percaya,
Dari sekian banyak frasa metamorfosa
Yang aku rapal dalam do’a do’a
Suatu saat akan berwujud sapa

Aku selalu percaya,
Dalam detak rindu yang menggebu
Akan menuju tepi berlabuh segera
Menjemput pemiliknya yang menunggu dalam gugu

Aku selalu percaya,
Ada berjuta takdir baik telah tercipta
Yang kita harus gapai sepenuhnya dalam asa
Tanpa ragu dan tanda tanya pada semesta

Aku selalu percaya,
Di antara ribuan belantara masa
Kita adalah sebaik-baik manusia
Maka jangan ragu untuk menuntaskan rasa

Aku selalu percaya,
Semesta tak pernah mengingkari janjinya
Untuk kami, sang penggembala
Yang percaya pada rahmat Sang Kuasa

Bogor, 19 April 2020


Penerbit: Rofsikaha Media


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadi Peneliti Sebulan? Why not!

"Cobalah untuk menyelami lebih dalam dunia yang kamu masuki. Barangkali dengan helicopter view yang lebih luas, kamu bisa memiliki pandangan yang lebih baik tentang apa yang kamu jalani." Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT) Assalamualaikum sobat-sobat pembaca! Mau berbagi informasi sedikit nih tentang keseruan gimana sih rasanya jadi peneliti sebulan? kerja di laboratorium? mengambil sampel patogen turun langsung ke sawah? Baca sampai selesai yaa, karena kali ini saya akan bercerita pengalaman magang di BBPOPT! Sebelum kita bahas BBPOPT, pasti yang pertama ditanyakan sobat adalah bagaimana untuk bisa diterima magang? hehe jadi biasanya di Departemen Proteksi Tanaman, IPB University untuk mahasiswa semester 4 dibuka recruitment magang non sks di berbagai tempat. Nah, BBPOPT ini menjadi pilihan saya karena sebagai balai besar yang berfokus pada peramalan dan penelitian terkait masalah penyakit pangan di seluruh Indonesia, terutama ...

Antologi I | Kata Dunia Tentang Perempuan

“Perempuan punya harapan, siapa pun yang menemaninya punya visi yang sama persis atau berbeda namun saling mengiringi. Sebab langkah kaki tidak bisa berjalan sendiri.”  – Cerita Qia Bogor, 20 Maret 2020 Penerbit : Lantip Pusataka